Search

Kamis, 11 April 2013

TANDA-TANDA KIAMAT

  • Berikut ini akan dijelaskan tanda-tanda paling penting dan paling masyhur menurut para ulama, terutama para pensyarah hadits. 
  •  


1. Terbitnya matahari dari arah barat.

Dalam banyak hadits shahih disebutkan bahwa terbitnya matahari dari arah barat itu merupakan tanda pertama yang akan muncul. Abdullah Bin ‘Amr Bin Ash (semoga Allah meridhoinya) telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda mana pun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu), maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang pertama.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

2. Munculnya binatang (dabbah).

Allah Swt. mengisyaratkan munculnya binatang ini dalam firman-Nya:

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الأرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لا يُوقِنُونَ



“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (Q. S. An-Naml [27]: 82)

Berdasarkan banyak hadits, binatang yang dimaksud bukanlah binatang biasa yang kita kenal. Namun demikian, baik Al-Quran maupun sunnah tidak menjelaskan bentuk dan jenis binatang tersebut.

Penyebutan sifat-sifatnya dalam beberapa kitab didasarkan pada riwayat-riwayat yang tidak sampai pada derajat shahih dan kita tidak dibebani untuk mengetahui sifat-sifat binatang itu. Cukuplah untuk kita berpegang pada nash Al-Quran dan hadits yang shahih yang menginformasikan bahwa keluarnya binatang itu merupakan salah satu tanda datangnya kiamat.

3. Munculnya Dajjal.

Di antara tanda-tanda datangnya kiamat adalah munculnya “seseorang” yang disebut Dajjal. Tentang Dajjal ini, ada sejumlah hadits shahih yang di antaranya disampaikan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar (semoga Allah meridhoinya) yang mengatakan:

“Rasulullah Saw. berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia menyebut-nyebut Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun melainkan pasti ia mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh nabi mana pun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)

4. Turunnya Nabi Isa As.

Allah Swt. Berfirman:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا



“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.’” (Q.S. An-Nisa’a [4]:157)

Hadits-hadits shahih menunjukkan bahwa Nabi Isa a.s. akan turun di akhir zaman, menjelang kiamat, selagi ada Dajjal, lalu Beliau membunuhnya, memberlakukan hukum Islam, dan menghidupkan hukum-hukum Islam yang ditinggalkan manusia. Kemudian ia hidup di bumi dalam waktu yang Allah kehendaki, kemudian ia mati dan kaum muslim menyalatkan serta menguburkannya.

Dalam keterangan yang lain, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda:

“Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, hampir tiba masanya di mana Isa bin Maryam turun dengan membawa hukum yang adil, lalu ia menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan pajak, melimpah-ruahkankan harta hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya. Hingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dengan segala isinya.” (H.R. Muttafaq ‘alalih)

Al-Qadhi ‘Iyadh mengatakan,

“Turunnya Nabi Isa a.s. dan bahwa ia membunuh dajjal dalam pandangan Ahlus-Sunnah adalah kebenaran karena ditopang oleh dalil-dalil shahih. Dan akal maupun syari’at tidak punya alasan untuk menampiknya.” (Syarah Imam Nawawi ‘Ala Shahih Muslim juz 18 hal. 75-76.)

5. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj.

Firman-Nya,

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (٩٦)وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ



“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Q.S. Al-Anbiya’a [21]: 96-97)

Rasulullah Saw. bersabda,

“Tiada Tuhan selain Allah, celakalah orang Arab oleh keburukan yang telah mendekat. Pada hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj, seperti ini –sambil Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuk.” Zainab berkata, “Ya Rasulullah, akankah kami dibinasakan padahal di tengah-tengah kami banyak orang saleh?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya, jika banyak kotoran-kotoran.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Sabda Rasulullah Saw. yang lain:

“Dan Allah akan membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Lalu barisan paling depan dari mereka lewat ke sebuah danau lalu meminum air yang ada di dalamnya. Dan bagian belakang mereka lewat kemudian mengatakan, ‘Dulunya di danau ini penuh dengan air.’” (H.R. Muslim)

Setelah itu semua, kita wajib mengimani segala yang terjadi di hari terakhir dari kehidupan dunia dan permulaan yaumul-akhir sebagaimana yang Allah informasikan dalam Al-Quran terutama dalam surah At-Takwir dan Al-Infithar.

Semua ayat-ayat itu menjelaskan bahwa hari akhir bermula dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh dalam alam semesta ini: langit terbelah, bintang-bintang berhamburan, planet-planet bertabrakan, bumi luluh-lantah dan kembali menjadi hamparan yang gersang, gunung-gunung menjadi bagaikan tumpukan pasir yang berhamburan, segala sesuatu menjadi rusak, serta segala yang diketahui manusia di dunia ini menjadi hancur. Allah Swt. berfirman:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ



“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (Q.S. Ibrahim [14]: 48)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia mengatakan, ‘Akulah Raja. Mana raja-raja bumi?” (H.R. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar